Mancing Waderan Dengan Teknik Ngunang

Waderan adalah sebutan pemancing jogja dan sekitarnya untuk kegiatan mancing dengan target ikan wader. Ikan wader adalah ikan kecil yang masuk dalam famili cyprinidae.  Banyak sekali jenis ikan wader di indonesia,  namun jenis yang familiar menjadi target pemancing waderan adalah wader cakul dan wader pari.


Di jogja,  mancing waderan mempunyai kebanggan tersendiri,  walaupun ikan target berukuran relatif kecil.  Pada umumnya mancing waderan cukup menggunakan umpan sederhana yaitu pelet dan cacing.   Seiring perkembangan pengetahuan para pemancing waderan berkembang pula jenis umpan dan teknik mancingnya.

Salah satu teknik yang sedang "nge-tren"  dikalangan pemancing wader saat ini adalah teknik ngunang.

Pengertian Teknik Ngunang


Teknik ngunang sebenarnya merupakan kombinasi beberapa teknik mancing yaitu teknik kambangan (mancing menggunakan apung-apung) ,  dikombinasikan dengan teknik dasaran ( mancing dengan target ikan dasar sungai), Dan dilakukan saat malam hari.

Dengan tujuan ikan wader cakul yang terpancing hanya ikan yang berukuran besar dan meminimalisir gangguan dari ikan uceng yang tidak aktif dimalam hari juga ikan wader pari yang berada di permukaan air.

Piranti mancing waderan ngunang adalah :

1.  Joran tegeg


Sebaiknya menggunakan Joran tegeg jenis soft -  medium taper. Penggunaan jenis tegeg ini bertujuan meningkatkan sensasi tarikan ikan wader cakul saat terkena pancing.

2. Kenur


Gunakan kenur mono ukuran dibawah 010,  lebih baik memilih kenur yang bersifat soft untuk meningkatkan sensitifitas saat umpan dimakan ikan.


3. Timah pemberat


Jenis timah batang ukuran A5 atau menyesuaikan arus sungai. Penggunaan timah batang bertujuan agar timah tidak mudah terselip diantara batu-batu di dasar sungai.

4. Apung-apung


Apung-apung merupakan hal yang tidak bisa dianggap remeh untuk teknik mancing ini. Karena bila saat mancing saat malam hari, tidak bisa kita melihat respon pancingan dengan apung-apung yang biasa digunakan untuk siang hari dan tidak dilengkapi dengan piranti tambahan. untuk apung-apung sebaiknya menggunakan Apung-apung panjang 3cm -  6cm dilengkapi fosfor.

5. Mata kail


Mata kail jenis akitakitsune ukuran 0,8 -  1,5 (menyesuaikan ukuran ikan). Keuntungan menggunakan mata kail jenis ini adalah bentuk mata kail yang tidak terlalu lebar dan ukuran batang yang lebih besar dibanding jenis lain.   

Sedangkan umpan yang populer digunakan adalah campuran roti KLIK dan tempe yang dihaluskan.  Sensasi mancing waderan ngunang terletak pada tarikan ikan wader berukuran jumbo dengan berat rata-rata 20gram per ekor, bila sedang beruntung tak hanya ikan wader saja yang terpancing,  beberapa kali saya mendapatkan ikan lele saat mancing waderan ngunang, bahkan pernah break line karena dimakan ikan yang berukuran diluar kemampuan kenur yang saya gunakan.

Hasil Mancing dengan Teknik Ngunang

Lokasi mancing waderan ngunang adalah hulu sungai-sungai di wilayah kab. Sleman bagian utara,  karena umumnya sungai-sungai diwilayah sleman selatan telah dijumpai ikan hampala, jika suatu sungai telah dihuni oleh ikan hampala,  ikan wader menjadi sulit berkumpul.

Sungai yang terkenal dengan populasi ikan wader cakul yaitu hulu sungai krasak    di sekitar lokasi tambang pasir.

Di lokasi tersebut sangat mendukung untuk perkembangan ikan wader,  disamping kondisi air yang belum banyak tercemar,  juga terdapat lubang-lubang bekas galian pasir yang cukup dalam sehingga melindungi ikan wader dari penangkapan menggunakan strom ikan.

Teknik ini juga bisa digunakan  pada siang hari,  tentunya tanpa menggunakan fosfor. Namun harus lebih bersabar untuk mendapatkan ikan wader ,  karena bisa dipastikan ikan yang terpancing sebagian besar adalah ikan uceng.

0 Response to "Mancing Waderan Dengan Teknik Ngunang"

Post a Comment

Tinggalkan kesan dan pesan demi kemajuan blog tercinta kita ini. Terima kasih